Senin, 24 Oktober 2016

TEKNIK-TEKNIK FOTOGRAFI DASAR


Teknik-teknik Fotografi Dasar
Buat kamu yang pemula atau baru saja memiliki kamera DSLR, ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai untuk bisa beradaptasi dengan kamera. Dinamakan teknik dasar karena teknik ini menjadi pondasi dari semua teknik memotret di tingkat berikutnya.

Ada beberapa teknik dasar yang harus diketahui fotografer pemula. Di bawah ini IDS bagikan beberapa teknik yang paling mendasar, sebelum mengenal kameramu lebih lanjut.

A. Teknik Memegang Kamera
Pada dasarnya teknik ini digunakan untuk mengurangi getaran saat memotret. Alasannya sederhana, jika kamera tidak stabil ketika mengambil gambar, hasilnya sudah pasti tidak akan maksimal. Cara agar kamu bisa kokoh memegang kamera bisa mengikuti saran di bawah ini.
1. Tangan kanan
Gunakan tangan kanan untuk memegang bagian kanan kamera. Telunjuk di posisi shutter, ibu jari di bagian belakang kamera. Sedangkan tiga jari lainnya menggenggam erat bagian kamera di bagian depan.

2. Tangan kiri
Posisi tangan kiri tergantung kepada kamera yang kamu gunakan. Tetapi pada umumnya tangan kiri digunakan untuk menopang berat kamera, atau juga menopang lensa jika menggunakan lensa panjang.

3. Posisi badan
Agar lebih stabil saat memotret, kamu bisa bersandar ke obyek solid atau bisa dengan berlutut. Jika dalam posisi berdiri dan tidak menemukan sandaran, kamu bisa melebarkan kedua kaki untuk memperkuat kuda-kuda.


B. Teknik Menekan Shutter
Menekan shutter terkadang tidak semudah seperti yang terlihat, terutama ketika menggunakan mode continuous shooting. Untuk bisa lebih mengontrol, jangan memakai ujung telunjuk untuk menekan shutter. Gunakan bagian datar di telunjuk lalu tekan perlahan untuk menemukan fokus sebelum menekan penuh untuk mengambil gambar.
Satu tips lagi yang juga membantu adalah ambil nafas terlebih dahulu sebelum menekan shutter. Cara ini membantu mengantisipasi getaran yang timbul karena kita mengambil nafas saat menekan shutter.

C. Teknik menentukan fokus
Kamera terkadang menghasilkan foto dengan fokus yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Coba beberapa tips di bawah ini untuk menemukan foto dengan fokus objek sesuai keinginan kamu.
  1. Tentukan objek.
  2. Letakkan objek yang akan dibuat fokus di tengah-tengah frame kamera (biasanya fokus diarahkan pada wajah).
  3. Dengan objek yang ingin dibuat fokus berada di tengah frame, tekan tombol shutter hingga setengahnya hingga muncul tanda fokus di viewfinder/live lcd. Dengan cara ini, kamera akan fokus pada titik itu.
  4. Jangan lepaskan tombol shutter yang setengah ditekan, atur lagi frame yang kamu inginkan kemudian tekan shutter hingga penuh.

Tidak ada cara yang lebih ampuh untuk menguasai kameramu selain banyak berlatih. Pahami tekniknya, nikmati saat berlatih menggunakan kameramu, karena tidak ada guru yang lebih baik selain pengalaman. Nantikan teknik dasar lainnya.

Photo Credit : Photo Extremist via Compfight cc
Source :1 2

MENGENAL 5 TEKNIK FOTOGRAFI PROFESIONAL


MENGENAL 5 TEKNIK FOTOGRAFI PROFESIONAL

Mengenal 5 Teknik Fotografi Profesional
Setelah memahami teknik fotografi dasar, sekarang saatnya kamu pelajari lebih dalam tentang teknik fotografi profesional yang sering digunakan fotografer master dalam membidik foto. Dengan demikian, kamu bisa meng-explore teknik fotografi lebih banyak lagi dengan pengetahuan yang lebih luas di bidang fotografi.

  1. FOTOGRAFI HDR (HIGH DYNAMIC RANGE)

HDR adalah serangkaian teknik yang digunakan dalam bidang fotografi untuk memproduksi sebuah jangkauan cahaya dinamis yang lebih besar dibanding menggunakan teknik fotografi standar. Kamera non-HDR hanya bisa mengambil gambar dengan jangkauan pencahayaan terbatas, hasilnya kurang detail pada area gelap atau terang. Sementara teknik HDR mampu menutupi kekurangan ini dengan mengambil banyak foto pada tingkat pencahayaan berbeda dan menggabungkannya untuk menghasilkan foto dengan jangkauan tone yang lebih luas. Foto HDR dapat diolah di Photoshop atau PhotoMatrix.
el-guapo by Sven Fennema
(c) Photo by Sven Fennema | 1x.com
Golden Gate by vgm8383
(c) Photo by vgm8383 | flickr.com
Place Jacques Cartier by Bcharbon
(c) Photo by bcharbon | eyefetch.com

  1. FOTOGRAFI HIGH SPEED

Fotografi High Speed pada dasarnya adalah teknik menangkap gambar dengan shutter yang sangat cepat. Shutter speed untuk fotografi high speed jauh lebih cepat, 1/8000 detik. Denganshutter speed yang lebih cepat, fotografer bisa membekukan momen dan menghilangkanblur. Mengambil high speed foto harus menggunakan lensa dengan aperture yang lebar, pencahayaan yang terang atau ketepatan pengaturan ISO. Ditambah lagi kamera harus memiliki sensor yang baik, shutter, dan lampu sorot yang baik.
Something new by Lucky Lucas
(c) Photo by Lucky Lucas | flickr.com
Splash dan Dan D
(c) Photo by Dan D. | flickr.com
Title by Chaval Brasil
(c) Photo by Chaval Brasil | flickr.com

  1. FOTOGRAFI SOFT FOCUS

Foto soft focus dihasilkan dengan menggunakan kamera khusus yang menciptakan garis lembut di foto sedikit buram dan garis tepi yang tajam. Gaya foto ini sering diibaratkan dengan dreamy atau glamour style yang banyak digunakan untuk fashion atau wedding photography. Ada beberapa kamera modern yang dapat menghasilkan foto soft focus. Atau kamu bisa menggunakan cara yang lebih ekonomis dengan meletakkan lensa soft focus di depan lensa biasa kemudian memberikan efek di photoshop.
Have-a-nice-day-in-springtime Ernie
(c) Photo by Ernie | flickr.com
Sunflower-with-soft-focus by Rycha
(c) Photo by Rycha | eyefetch.com
Explore-highest Mat
(c) Photo by Mat | flickr.com

  1. FOTOGRAFI INFRARED

IR fotografi adalah seni menangkap cahaya yang tak terlihat, sehingga disebut spektrum warna Infra Red. Saat ini sangat memungkinkan untuk memotret IR menggunakan kamera digital. Untuk menghasilkan foto IR, kamu memerlukan filter IR dan juga tripod. Di sini tripod berfungsi sebagai stabilizer saat memotret dengan menggunakan shutter speed yang lambat dan exposure kecil.

Infrared-Canyon-Grand  by Jerry Berry
(c) Photo by Jerry Berry | 1x.com
White-Christmas-Tree by Ronald Suello
(c) Photo by Ronald Suello | flickr.com
Fall-Season-Wonders by Uchinan-Chu
(c) Photo by Uchinan-Chu | deviantart.com

  1. FOTOGRAFI FISHEYE

Fisheye memanfaatkan lensa fisheye dengan pandangan melingkar 180 derajat. Fotografer dapat menghasilkan foto dengan perspektif yang sangat berbeda, baik itu indoor atauoutdoor. Angle yang super lebar dengan titik fokus tertentu mampu memberikan warna berbeda di foto yang dihasilkan. Pada awalnya, lensa fisheye dibuat untuk memotret seluruh awan demi kepentingan penelitian di bidang meteorologi.

Keep-a-tight-ass by anto XIII
(c) Photo by anto XIII | flickr.com
Guitar by 5y12u3k
(c) Photo by 5y12u3k | flickr.com
Horseshoe-Bend-Page-Arizona by Ian_Boys
(c) Photo by Ian_Boys | flickr.com

Luar biasa bukan foto-foto dari para fotografer profesional? Menjadi profesional tidak bisa mudah dicapai dengan cara yang instan. Jika ingin menjadi salah satu fotografer pro dengan karya yang menakjubkan, berlatihlah dengan tekun dan tidak mudah menyerah adalah kunci utamanya.

Sumber: 1 2
Image Credit: Kiama Sunrise HDR by Toma Iakopo | Tomojo Photography  is licensed underCC BY 2.0

Selasa, 11 Oktober 2016

Pengertian Photo Lanscape


PENGERTIAN FOTO LANDSCAPE

Pengertian Photo Lanscape

Bagi penyuka landscape photography, istilah hyperfocal distance (jarak hiperfocal) mungkin tidak begitu asing. Tetapi bagi pemula dan pembelajar yang memulai menyukai landscape photography seperti saya, tentu istilah ini perlu ditelusuri lebih lanjut. Selama ini prinsip yang saya pakai dalam landscape photography sangat sederhana dan amatir sekali: asal obyek masuk ke frame jepret deh, he he he. Ternyata ada hal-hal yang perlu dipahami secara lebih serius jika ingin memfokuskan diri ke dalam landscape photography.

Baiklah, langsung saja ke pokok permasalahan: Hyperfocal Distance. Dari beberapa sumber yang saya peroleh, berikut ini adalah beberapa pengertian tentang hyperfocal distance. Pada bagian 1 ini pembahasan akan dibatasi pada seputar pengertian dasar hyperfocal distance.

Fokuskan lensa pada hyperfocal distance dan segala sesuatu mulai dari jarak paling dekat sampai tak terhingga akan tajam. Foto landscape seringkali diambil menggunakan lensa ayng difokuskan pada hyperfocal distance; obyek yang dekat dan jauh akan tajam di dalam foto tersebut.
Jarak dari lensa ke suatu titik focus dimana dari titik focus tersebut ke infinity (tak terhingga) adalah tajam. Tambahan: setengah dari jarak dari titik tersebut kearah lensa juga ikut tajam (acceptable sharpness).  Ini dikarenakan sebetulnya kita meletakkan titik focus dari kamera/lensa kita pada titik jarak hiperfocal tersebut untuk mendapatkan bidang DOF (depth of field) seluas-luasnya dari titik/jarak tersebut ke infinity (tak terhingga) tapi kurang lebih setengah jarak dari titik tersebut kedepan (kearah) lensa juga ikut tajam dalam batasan acceptable sharpness (ketajaman yang masih bisa diterima).
Hyperfocal distance adalah jarak dimana semua obyek dapat dimasukkan ke dalam fokus “yang dapat diterima”. Berdasarkan nilainya, ada dua pengertian tentang hyperfocal distance. Pertama, hyperfocal distance adalah jarak terdekat dimana lensa dapat difokuskan sementara obyek pada jarak tak terhingga tetap tajam; yakni jarak fokus dengan depth of field maksimal. Ketika lensa difokuskan pada jarak ini, semua obyek pada jarak setengah hyperfocal distance sampai ke tak terhingga akan tajam. Pengertian kedua, hyperfocal distance adalah jarak dimana semua obyek tampak tajam, untuk lensa yang difokuskan pada titik tak terhingga. Kedua pengertian ini tidak perlu menyebabkan kebingungan karena pada dasarnya sama.

PENGERTIAN FOTO HUMAN INTEREST


Apa itu foto Human Interest?

PENGERTIAN FOTO HUMAN INTEREST
Human Interest dalam karya fotografi sendiri kalau dijabarkan adalah menggambarkan kehidupan pribadi manusia atau interaksi manusia serta ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, konsentrasi atau mencapai sebuah kesuksesan hidup, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menyimak gambar tersebut diatas.
Fotografi Human Interest dapat pula berupa cerita di belakang sebuah kejadian, organisasi atau sebaliknya peristiwa sejarah yang sangat memukau. Detail gambar yang bisa di lihat sebagai contoh balada seorang tentara dalam masa perang, profil seseorang yang sedang mencapai puncak kesuksesannya dalam karirnya.
Fotografi Human Interest di Indonesia lebih populer dalam menggambarkan sisi-sisi kehidupan masyarakat kalangan bawah. Kehidupan masyarakat kalangan bawah atau bisa dikatakan sebagai kaum tidak mampu mempunyai banyak masalah-masalah kehidupan mereka yang sangat komplek, sehingga cerita tersebut dapat diungkapkan dalam media fotografi. Perlu kita ingat bahwa sebagian besar masayarakat di Indonesia sekarang ini masih hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga cerita ini menarik perhatian dan banyak diangkat ceritanya dalam berbagai media, salah satunya fotografi Human-Interest.
Perlu kita cermati beberapa point penting yang kita harus ingat dalam membuat sebuah karya foto Human Interest adalah:
Perhatikan suasana dan karakter pada lokasi yang ingin kita bidik, unsur-unsur apa saja yang kiranya menarik untuk kita bidik, hal ini untuk membangun sebuah dasar konsep hasil karya fotografi kita. Cobalah untuk memulai untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, agar kita lebih leluasa ketika membidik lewat kamera kita.
Seorang fotografer harus cepat dan tepat dalam menyadari kemudian mengambil moment yang tepat untuk di bidik, karena keadaan dari moment tersebut sangat cepat sekali berlalu. Detik demi detik selalu terjadi perubahan suasana yang tidak sama danmoment tersebut tidak dapat kembali pada saat yang sama. Pendek kata kita harus konsentrasi pada lokasi.
Tips dalam memotret Human Interest
  • Untuk membuat foto human interest yang bagus, dibutuhkan karakter yang kuat/menarik, ekspresi yang hidup dan cerita yang menyentuh.
  • Human interest biasanya dibuat dengan candid, yaitu orang yang dipotret tidak merasa difoto, tidak diarahkan oleh fotografer/penata gaya sehingga berkesan alami dan orisinil. Jika diarahkan dan setting lampu, special effect, atau olah digital/manipulasi secara berlebihan, jadinya hasil foto lebih cocok masuk dalam kategori portrait atau conceptual photography.
  • Momen dalam memotret sangat penting, menguasai pengaturan kamera merupakan keharusan.
  • Masih kaitannya dengan menangkap momen, gunakan foto berturut-turut untuk menangkap momen yang setiap detiknya berubah dengan cepat.
  • Lensa telefoto yang memiliki jarak fokus antara 50-300mm akan membantu untuk memotret secara candid, meskipun lensa menengah dan lebar juga bisa untuk human interest jika Anda memiliki hubungan yang baik dengan subjek foto.
  • Memotret dengan kamera compact bisa juga efektif terutama memotret dari jarak dekat. Subjek tidak akan merasa terintimidasi dan bereaksi seperti saat kita mengunakan kamera DSLR dan lensa yang besar.
  • Komposisi yang baik adalah yang menonjolkan ekspresi atau bahasa tubuh subjek foto dari lingkungan hidupnya.
Fotografi human interest (HI) adalah potret dari kehidupan seseorang yang menggambarkan suasana/mood dan menimbulkan simpati dari orang yang melihatnya.
Awalnya, human interest photography lebih termasuk kedalam bagian dari fotojurnalisme, yaitu menggambarkan kehidupan dan interaksi manusia dengan lingkungannya, dan lalu bertujuan supaya mengetuk hati orang-orang untuk bersimpati dan melakukan sesuatu untuk membantu subjek foto.
Di dalam fotojurnalisme, human interest termasuk dalam bagian feature. Bagian ini biasanya sisipan dan bukan untuk berita utama. Kategori human interest lebih banyak tentang kehidupan individu atau masyarakat biasa yang jarang diulas.
Human Interest cukup luas cakupannya tapi sering dicampur-adukkan adukkan dengan kategori lain seperti Portrait photography, culture photography (budaya), street photography, travel photography, conceptual photography, dll.
Kebanyakan foto human interest adalah menggambarkan kehidupan masyarakat dengan ekonomi lemah atau di daerah pedalaman, tapi sebenarnya human interest tidak membatasi pada subjek masyarakat kelas bawah saja, tapi juga termasuk potret keberhasilan dari masyarakat kelas atas.
Foto human interest bisa terdiri dari satu foto atau rangkaian foto yang bercerita (photo story/essay).